Rabu, 25 Februari 2009

Berkeluh , Terkeluh pada Tuhan

berkeluh . . .
ada saat muncul tanya dalam diri , mengapa begini ? mengapa begitu ?
ada saat dada terasa begitu sesak , dipenuhi udara yang berebut tuk keluar masuk
sakit , sakit rasanya ,
teramat sakit tuk dikata sakit

berkeluh . . .
ada saat disebutnya nama Tuhan tak seindah biasa
tak seindah , kala harap berwujud karena-Nya
tak seindah , kala ingin termiliki karena-Nya
tak seindah kala itu . . .

berkeluh . . .
rasa-rasanya Tuhan tak lagi limpahkan kasih-Nya
dilupakan-Nya diri ini ,
rasa-rasanya Tuhan tak lagi limpahkan cinta-Nya
dibiarkan-Nya diri ini ,

berkeluh . . .
kala sulit dikenalkan-Nya pada diri ini
gagal dibiarkan-Nya menyerang diri ini , hancur . . .
kecewa menyelimuti sekujur tubuh , hingga tak dibiarkannya bahagia mendekati diri
walau tuk sekedar menyapa

berkeluh , terkeluh . . .
terkeluh diri ini ,
dalam terjangan derita yang teramat ,
tenggelam dalam kubangan kesedihan yang amat dalam ,
terkeluhlah diri ini . . .

diri ini hanya menerima ,
diri ini hanya melakon ,
tak adakah kuasa-ku , tuk tidak menerima
tak adakah kuasa-ku , tuk tidak melakon
Tuhan . . . .
kembali ku sebut nama-Nya tak seindah biasa ,

berkeluh , terkeluh . . .
berintikan tiadanya penerimaan atas segalanya
berintikan tiadanya ikhlas dalam diri ,
berintikan tiadanya sadar dalam diri , bahwa aku manusia ,
manusia yang teramat kecil ,
sangat kecil tuk dikata kecil dihadap-Nya

berkeluh , terkeluh . . .
berintikan tak kukenal Dia dengan baik
berintikan tak cukup cintaku pada-Nya ,
hingga masih tersisa prasangka yang buruk rupa pada-Nya

berkeluh , terkeluh . . .
buatku jadi pengeluh atas keluh ,
p e n g e l u h ? !

Tuhan . . .
kali ini kusebut nama-Nya dengan indah kembali
tersadarku ,
ada saat manusia tak diberi pilihan
hanya sebuah penerimaan atas segalanya ,
bagai seorang pelakon , diberi naskah untuknya berperan ,
maka ku ketahui kemudian . . . .
bahwa tak ada pilihan adalah terbaik ,
sesungguhnya Tuhan telah memilihkannya . . .

Tuhan . . .
kusebut nama-Nya dengan indah ,
tak perlulah ku berkeluh , terkeluh padamu ,
sesungguhnya tak ada keluh . .
ku menerima
ku melakon

Tuhan telah memilihkannya untukku . . .
apapun itu , terbaik untukku . . .
sedih yang kukeluhkan padamu , buatku syukuri bahagia kemudian ,
mensyukuri lebih dari sebelumnya ,
gagal yang kukeluhkan padamu , buatku syukuri berhasilku kemudian ,
mensyukuri lebih dari sebelumnya ,

berkeluh, terkeluh pada Tuhan . .
tak ada lagi , kuharap begitu
nyatanya , masih ada keluh itu dalam diri , terkadang . . . .
iya , terkadang . . .

Tuhan . . .
ku sebut nama-Nya dengan indah
berusaha ku adakan penerimaan atas segala menuju ikhlas diri
berusaha ku kenal Dirimu , mengenal-Mu lebih dalam

hingga suatu hari ku kan berujar ,
berkeluh , terkeluh pada Tuhan . . .
tak ada lagi ,
penerimaan atas segala menuju ikhlas diri itu , telah ada . . . . .